Search This Blog

Saturday, October 3, 2015

Arsitektur Barok (Baroque)





Baroque merupakan istilah untuk mengkategorikan perkembangan peradaban manusia (termasuk seni) dalam sebuah era yang terjadi di Eropa. Sekitar tahun 1600-1750, gerakan ini terjadi. Oleh karena itu, merupakan bagian akhir dari zaman renaisance dan merupakan awal gerakan protestantism yang terjadi di Jerman bagian utara dan Belanda. Baroque mempunyai arti mutiara pelengkap yang bentuknya tidak teratur atau tidak simetris.


Dalam hal ini, karya-karya seni yang tercipta pada zaman baroque juga merupakan cerminan keadaan zaman tersebut sehingga memiliki ciri-ciri khusus yang tentunya berbeda dengan corak seni pada zaman-zaman sebelumnya. Menurut Barnes, corak seni baroque mengandung unsur tekanan yang kuat, kekuatan emosi, dan sesuatu yang elegan (Barnes, 2005).

Kata Baroque diperkirakan berasal dari bahasa Portugis kuno “barroco” yang berarti mutiara yang memiliki bentuk yang tidak bundar teratur namun lekukannya sangat kompleks dan detail. Terminologi Baroque dalam konteks informal sering dikaitkan dengan elaborasi (detail, complex, highly structured).

Arsitektur baroque mempunyai ciri-ciri tersendiri. Menurut Sullivan (2005), bahwa karateristik seni Baroque terbentuk dari beberapa unsur, seperti sense of movement, energy dan tension. Salah satu teknik visualisasi yang terkenal pada zaman baroque adalah teknik chiaroscuro yang digunakan oleh seorang pelukis Belanda yang bernama Rembrandt Harmenszoon van Rijn. ciri visual yang melekat pada corak seni Baroque adalah kontras cahaya (gelap-terang) yang dominan dan menghasilkan kesan dramatis pada lukisan. 

Baroque juga memiliki beberapa karakteristik diantaranya naves yang zaman sebelumnya panjang dan sempit digantikan oleh bentuk yang lebih lebar dan sirkular, penggunaan cahaya secara dramatis, kaya akan ornamen, langit-langit yang dipenuhi fresco (wall painting) dalam skala besar, facade eksternal yang memiliki karakter proyeksi terpusat yang dramatis, interior seringkali tidak lebih dari tempat bagi lukisan dan patung ukiran.

Pertama kali gaya baorque ini ditemukan dalam seni italia dan terutama di roma pada abad ke-16 akhir, Sekitar tahun 1600-1760. Di era ini merupakan bagian akhir dari jaman renaisance dan awal gerakan protestantism. Protestantism merupakan wujud perlawanan atas gerakan tokoh-tokoh Kristen Katolik di Roma yang dipandang telah menyimpang dari misi keagamaanya dan digunakan untuk menyebarkan agama tersebut.

Selain itu politik juga mempengaruhi seni baroque ini seperti pada masa Louis XIV dan Philip IV. Karya-karya seni yang tercipta pada zaman Baroque juga memiliki ciri-ciri khusus seperti kontras cahaya (gelap-terang) yang dominan, menghasilkan kesan dramatis dan spiritualitas intense pada lukisan. Baroque lebih mementingkan aspek cahaya dan bayang.

Corak seni Baroque mengandung tekanan yang kuat, kekuatan Emosi dan sesutau yang Elegan (Barnes, 2005). Seni Baroque ini memilki sifat lebih dinamis seperti denah bagian sudut diakhiri lengkung atau melingkar. Pilar-pilarnya dibentuk berpilin atau memutar. Ornamen ornamenya yang membentuk 3 dimensi dan banyak terdapat hiasan pahatan untuk menunjang eksterior dan interior.

Beberapa kota yang menganut aristektur Baroque memiliki fungsi sebagai tempat ibadah (San Benedetto, Catania), sebagai pusat pemerintahan, tempat ziarah dan tempat pusat interaksi kegiatan masyarakat baik formal maupun informal.
Ada beberapa tokoh dalam seni baroque yaitu :
  1. Carlo Maderno
    Dianggap sebagai pelopor dari arsitektur Barok. Rancangan fasadnya pada Santa SusannaSt. Peter's Basilica dan Sant'Andrea della Valle adalah kunci utama perkembangan arsitektur barok di italia.
  2. Michelangelo Merisi Dacaravagio
    Lahir di Florencce, Italia 1457. Beliau adalah seiman pada masa Renaissance, Detail ukiran yang dia ciptakan menandai awal Baroque dan mengakhiri arsitektur klasik murni. Karateristik seni design dari Michaelangelo adalah dengan menganalogikan ukiran dengan simetris tubuh manusia.

  3. Francesso Borromini
    Lahir di Italia pada abad 17. Karateristik dari karyanya adalah florid, bergaya ekspansive, designnya cenderung lebih memperhatikan bentuk geometric daripada proporsi skala manusia. Barromini bermain dengan ruang dan pencahayaan. Contoh hasil karyanya adalah katedral San Carlo Alle Quatro Fontane, Roma dan San Ivo della Sapienza, Roma.
  4. Giovanni Lorenzo bernini
    Lahir di Naples, Italia pada tahun 1958. Karateristik design bernini merupakan gabungan antara arsitektur, lukisan dan ukiran dengan bentuk yang dinamis. Salah satu rancangannya adalah Piazza Navona di Roma, Italia dan Santo Andre al Quirinale.
  5. Rembrandt Harmenszoon van Rijn
    Beliau menggunakan teknik yang dikenal dengan sebutan chiaroscuro yang berasal dari dua kata dalam bahasa Italia yaitu kata chiaro yang berarti terang, dan oscuro yang berarti gelap.
Beberapa negara di dunia menganut seni Baroque untuk arsitektur bangunannya seperti Perancis, Spanyol, Jerman dan Inggris. contohnya :
  1. Istana Versailles, Perancis.
    Istana ini merupkana bangunan terbesar dalam sejarah arsitektur Baroque. Istana ini menjadi pusat pemerintahan kerajaan Perancis pada masa Louis XIV. Bangunan Istana Versailles berdiri di atas lahan 250 meter persegi dengan total 1.300-an ruang. Sekarang istana versailles ditetapkan menjadi Museum Nasional Perancis.
  2. Dresden, Jerman
    Dresden merupakan kota wisata. Kota ini sebagian arsitekturnya bergaya baroque. Seperti di kota Dresden Kompleks mueum Zwinger , balkon eropa Bruhlsche Terrasse, bangunan bawah tanah Festung Dresden , gereja katolik Hofkirche, opera sangat terkenal Theaterplatz. Semua bangunan ini masih kokoh berdiri sampai sekarang. Tetapi pada gereja katolik Hofkirche merupakan gereja raksasa yang baru selesai dibangun kembali setelah terkena serangan bom puluhan tahun lalu.
  3. St. Peter’s Vatican Roma
    Gereja terbesar di dunia, Terletak di Roma ibukota Italy. Gereja bergaya arsitektur Renaissance dan Baroque. Dibangun dari 1506 sampai 1626 oleh Michelangelo. Gedung ini secara resmi dikenal dalam bahasa Italia sebagai Basilica di San Pietro in Vaticano.

No comments:

Post a Comment